Minggu, 22 Juni 2014

ETIKA PARA PEDAGANG GORENGAN


Mungkin kita sering menjumpai pedagang gorengan sewaktu kita sedang berjalan di jalanan, dikomplek perumahan ataupun tempat-tempat keramaian lainnya. Pedagang gorengan pun menjual berbagai macam aneka gorengan dengan harga yang  murah seperti bakwan, tahu isi, singkong dll. Dengan adanya pedagang gorengan, orang yang membutuhkan dagangan mereka pun ikut merasa beruntung. Contoh, kita sedang naik mobil dan ingin gorengan kemudian berhenti pinggir jalan yang ada tukang gorengan.
para pedagang gorengan harus menjual barang dagangannya paling tidak hingga balik modal agar esoknya bisa berjualan lagi. Mendapat keuntungan sedikit saja mungkin mereka susah senang karena bisa mencukupi kebutuhannya masing-masing.
Banyaknya pedagang yang ada di kota-kota besar membuat persaingan antara pedagang
gorengan pun kian ketat. Tak jarang mereka berebutan lahan untuk berjualan sehingga bisa menimbulkan cek-cok sesama pedagang gorengan. Maka diperlukan suatu peraturan ataupun etika yang mengatur para pedagang gorengan. Walaupun profesi pedagang gorengan ini bersifat informal namun perlu adanya suatu etika untuk sesama pedagang gorengan.

  1. harga yang ditawarkan sangat terjangkau      
  2. Menghormati lahan berjualan pedagang lain
  3. Menyediakan gorengan dengan rasa yang enak dan gorengannya masih baru
  4. Menawarkan dagangan secara baik kepada konsumen dan tidak memaksa untuk membeli dagangannya
  5. Menempati lahan berjualan yang tetap, jadi tidak pindah-pindah lahan
  6. Tidak menyerobot lahan berjualan pedagang lain

Begitu sulitnya kehidupan para pedagang gorengan untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak jarang mereka mengalami kerugian karena barang dagangannya belum habis. Maka dari itu sekarang kita mengetahui betapa sulitnya mencari uang, maka hikmah yang dapat kami ambil dari cerita diatas adalah hargailah uang dan berikanlah kepada orang yang membutuhkan dengan tulus apabila kita berlebih.
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar