Mengayuh sepeda sambil menyimpan listrik. Itulah konsep yang
diusung Gustinov Brilliant. Selain menyehatkan, sepeda juga ternyata
bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.
Berkat ide ini, Brilliant memenangkan E-Idea Competition yang diadakan British
Council dan berhak mewakili Indonesia dalam E-Idea Regional Training yang
dihadiri pemenang E-Idea dari 7 Negara. Proyeknya bernama "Eco Bike sepeda
listrik sebagai alat transportasi multifungsi yang ramah llingkungan". Eco
Bike adalah proyek modifikasi sederhana dari sepeda listrik konvensional yang
prinsip kerjanya hanya menghabiskan tenaga baterai hasil charging dari listrik
PLN ke tenaga gerak. Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda
listrik harus men-charge ulang selama 6-7 jam. Selain dapat digunakan
sebagai alat transportasi sepeda ini juga dapat menghasilkan listrik 220V
dengan daya 1000 W dan dapat ditambah hingga daya 2500 W. "Saya juga
menambahkan fitur lampu emergensi yang berupa soket lampu neon model tabung
dengan kapasitas 10-40W yang dapat menyala lebih kurang 40 jam. Eco Bike
mempunyai system dual charging yang artinya tenaga baterai dapat diisi ulang
dengan 2 cara yaitu menggunakan charger listrik PLN maupun dengan
kayuhan," jelas Brilliant dalam wawancara via email dengan KOMPAS.com,
Sabtu (29.10.2011). Eco Bike lahir dari bencana gempa Jogja tahun 2006. Saat
itu, aliran listrik padam hingga seminggu, terutama di daerah Tarudan, Bangun Harjo,
Sewon, Bantul. Pada saat itu Brilliant berpikir untuk membuat generator listrik
karena dapat digunakan sebagai alat penerangan. Maka dipilihlah tenaga kayuhan
sepeda untuk menghasilkan listrik. Eco Bike juga lahir dikarenakan semakin
mahalnya harga BBM yang sangat diperlukan dalam transportasi sehari-hari.
Selain itu, sektor transportasi juga banyak menyumbang polusi CO2 yang
berakibat bagi global warming dan climate change. Brilliant lantas membuat
prototype Eco Bike Tinova 1.0 selama 30 hari efektif. "Saya membuat
prototype seorang diri, namun jika memerlukan bantuan ada 2 orang teman tenaga
lepas dari luar proyek yang dapat saya pekerjakan," ungkapnya. Brilliant
mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang
dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreativitas.
Kesulitan utama adalah bagaimana cara memperoleh bahan baku utama yang berupa motor listrik dengan
harga yang murah, sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. "Tujuan awal
saya yaitu dapat diproduksi secara massal sehingga mampu menekan biaya produksi
yang berimbas langsung pada harga jual yang murah. Dari segi dana, pada awal
proyek saya juga mengalami kendala dikarenakan saya menggunakan dana pribadi
yang saya peroleh dari kerja sampingan saya dari bidang furniture dan dibantu
dari dana pribadi rekening keluarga," ungkapnya. Dalam perkembangannya,
proyek Eco Bike menjadi motivasi bisnis untuk menghidupi keluarga di masa
mendatang. Brilliant berpikir bagaimana menciptakan bisnis yang dapat dijalankan
untuk 10 hingga 20 tahun ke depan sembari memberi dampak positif terhadap
lingkungan. "Saya memulai melakukan percobaan dan mengalami berbagai
kegagalan semenjak akhir 2010 dan mulai mendapat titik terang pada bulan April
2011," kenangnya. Setelah memenangkan E-Idea, ia mendapatkan seed found
dari British Council sebagai pemenang kategori transportasi start up. Dana
tersebut cukup untuk membangun bengkel kerja serta persiapan untuk memproduksi
3 hingga 4 prototipe. "Saya juga memperoleh pelatihan tentang bagaimana
mempersiapkan bisnis model dari usaha yang akan dijalankan. British Council
juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk mem-follow up
para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para
finalis,"jelasnya. Ke depan, ia ingin membuat perusahaan sepeda listrik
yang diberi nama Eco Bike Inc dan mampu memproduksi dan memasarkan sepeda
listrik multifungsi ke seluruh penjuru dunia pada tahun 2014. "Saya sangat
senang jika ada perusahan rekanan maupun investor yang tertarik untuk
mengembangkan Eco Bike beserta variannya sehingga mampu mempercepat misi utama,
yaitu agar semua rakyat Indonesia
memiliki minimal 1 Eco Bike dimasing-masing garasi mereka," tutup
Brilliant.
Salah diksi : juga ternyata
Perbaikan : ternyata juga
Analisis : kesalahan urutan kata, sehingga menjadi kurang jelas maksudnya
Salah diksi : men-charge
Perbaikan : mengisi ulang
Analisis : istilah dalam bahasa latin tidak bisa diberikan imbuhan dan diganti dengan kata dalam bahasa Indonesia
Salah diksi : kreativ
Perbaikan : kreatif
Analisis : kreativ adalah kata yang tidak baku dan tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Salah diksi : mem-follow up
Perbaikan : menindak lanjuti
Analisis : istilah dalam bahasa latin tidak bisa diberikan imbuhan dan diganti dengan kata dalam bahasa Indonesia
Kesalahan dan Perbaikan :
Kesalahan : sepeda juga ternyata bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.
Perbaikan : sepeda ternyata juga bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.
Kesalahan : Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda listrik harus men-charge ulang selama 6-7 jam.
Perbaikan : Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda listrik harus mengisi ulang selama 6-7 jam.
Kesalahan : Brilliant mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreativitas.
Perbaikan : Brilliant mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreatifitas.
Kesalahan : British Council juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk mem-follow up para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para finalis,"jelasnya.
Perbaikan : British Council juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk menindak lanjuti para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para finalis,"jelasnya.
Salah diksi : juga ternyata
Perbaikan : ternyata juga
Analisis : kesalahan urutan kata, sehingga menjadi kurang jelas maksudnya
Salah diksi : men-charge
Perbaikan : mengisi ulang
Analisis : istilah dalam bahasa latin tidak bisa diberikan imbuhan dan diganti dengan kata dalam bahasa Indonesia
Salah diksi : kreativ
Perbaikan : kreatif
Analisis : kreativ adalah kata yang tidak baku dan tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Salah diksi : mem-follow up
Perbaikan : menindak lanjuti
Analisis : istilah dalam bahasa latin tidak bisa diberikan imbuhan dan diganti dengan kata dalam bahasa Indonesia
Kesalahan dan Perbaikan :
Kesalahan : sepeda juga ternyata bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.
Perbaikan : sepeda ternyata juga bisa menghasilkan energi listrik dan bisa disimpan untuk digunakan sewaktu-waktu.
Kesalahan : Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda listrik harus men-charge ulang selama 6-7 jam.
Perbaikan : Jika tenaga baterai telah habis maka pemilik sepeda listrik harus mengisi ulang selama 6-7 jam.
Kesalahan : Brilliant mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreativitas.
Perbaikan : Brilliant mengaku, untuk membuat Eco Bike hanya diperlukan alat-alat perbengkelan yang dapat dibeli dari toko alat teknik, yang dikombinasikan dengan kreatifitas.
Kesalahan : British Council juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk mem-follow up para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para finalis,"jelasnya.
Perbaikan : British Council juga mempersiapkan coaching sebagi langkah lanjutan untuk menindak lanjuti para pemenang E-idea serta tetap mempromosikan ide dari para finalis,"jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar