DEFINISI EKONOMI
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.
Menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Menurut Profesor P. A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.
Sistem Perekonomian
Setiap masyarakat menyelesaikan
ketiga masalah pokok dalam perekonomian dengan cara yang berbeda. Hal itu
bergantung kepada sistem yang digunakan perekonomian tersebut.
Dalam analisis ekonomi sistem
ekonomi dibedakan kepada tiga bentuk yaitu :
1. Sistem Pasar Bebas atau
Laissez-Faire
Dalam sistem ini, faktor-faktor
produksi dimiliki oleh pihak swasta dan mereka mempunyai kebebasan untuk
menggunakannya. Sector perusahaan akan berusaha untuk menggunakan
menggunakannya secara efisien dan member keuntungan yang paling maksimum. Untuk
mencapai tujuan tersebut melalui interaksi di antara perusahaan dan pembeli di
dalam pasar.
2. Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat
Dalam sistem ini, faktor-faktor
produksi dimiliki oleh pemerintah. Melalui pemilikannya ini pemerintah melalui
perencanaan pusat akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi yang
tersedia dan alokasinya ke berbagai unit produksi.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Dalam sistem ini, faktor-faktor
produksi sebagian besar ditentukan oleh pasar bebas (mekanisme pasar),
dan sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh pemerintah. Setiap sistem
ekonomi tersebut menyelesaikan tiga masalah pokok dalam perekonomian yaitu :
“Apa?”, “Bagaimana?”, dan untuk“Siapa?” dengan cara yang berbeda.
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau kekurangan
sebagai akibat dari ketidak seimbangnya antara kebutuhan masyarakat yang
relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat yang relatif terbatas. Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi
berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Sehingga masalah
ekonomi dapat dibagi tiga persoalan pokok, yaitu :
a. Menentukan barang dan jasa yang
harus diproduksi.
b.
Menentukan cara barang diproduksi.
c. Menentukan untuk siapa barang-barang
diproduksi.
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
Apabila
kita amati kegiatan di pagi hari, kita melihat hampir seluruh warga masyarakat
berangkat menuju tempat kerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan
keluarganya. Pegawai menuju ke kantor, pedagang ke pasar, ke toko atau siap
menjajakan dagangannya, petani membajak sawah, dan banyak lagi kegiatan
masyarakat lain.
Mereka
sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas,
memang banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak hanya makanan, pakaian,
tempat tinggal, masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat
transportasi, TV dan lain-lain.
Kebutuhan
masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.
Dimana keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan 2 bentuk,
yaitu :
1. Keinginan yang disertai oleh kemampuan
untuk membeli (permintaan efektif).
2. Keinginan yang tidak disertai oleh
kemampuan untuk membeli
MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Kebutuhan
manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi
bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan
kemajuan ilmu dan teknologi. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan
datang lagi kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan
kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
1. Kebutuhan
menurut intensitasnya
Kebutuhan ini
dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan
menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
· Kebutuhan
Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat
tinggal, dsb.
· Kebutuhan Sekunder
: kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia
seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
· Kebutuhan Tertier
: kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan
perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah,
sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV,
telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah
digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak
dan penting bagi kehidupan manusia.
2. Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau
pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
· Kebutuhan jasmani,
contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
· Kebutuhan rohani,
contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
3. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan
ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga,
seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa
depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan
datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
4. Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan
ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang
dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan
ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi
· Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat
dari segi orang yang membutuhkan,
misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
· Kebutuhan masyarakat, disebut juga
kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama,
misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.
PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
1. Rumah Tangga
Rumah tangga
adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, sektor
ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan
alam dan harta tetap lainnya.
2. Perusahaan
Perusahaan
adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan
faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga berupa
barang dan jasa dapat diproduksi dengan sebaik-baiknya.
3. Pemerintah
Pemerintah
adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi,
termasuk didalamnya adalah departemen pemerintah, badan yang mengatur penanaman
modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Menerangkan
perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang
diperolehnya, yaitu :
· Alasan para
pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih
rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
· Bagaimana
seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli
dari pendapatan yang diperolehnya.
· Nilai guna
(utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi
pula nilai gunanya (utility-nya).
PENDEKATAN
TEORI PERILAKU KONSUMEN :
· Pendekatan
Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
· Pendekatan
Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
TEORI
NILAI GUNA
Kepuasan
atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin
tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
· Nilai Guna
Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
· Nilai Guna
Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan
sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang
tertentu.
Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal
yang semakn menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh
seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila
orang tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut.
MEMAKSIMALKAN
NILAI GUNA (UTILITY)
Dalam
keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda, syarat yang
harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah : setiap rumah
yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan
memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Hipotesis :
· Seseorang
akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila
perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan
perbandingan harga-harga barang tersebut.
· Seseorang
akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila
nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk
setiap barang yang dikonsumsikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar