Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Perkembangan IPTEK, sangat banyak membantu manusia dalam kehidupannya sehari-hari, baik itu dari segi pendidikan, ekonomi, informasi dan komunikasi, politik dan lain sebagainya. Semua manfaat IPTEK tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Perkembangan IPTEK selalu seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia, semakin kompleks permasalahan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya, maka perkembangan IPTEK pun akan semakin canggih, karena pada hakikatnya perkembangan IPTEK itu bertujuan untuk bagaimana membantu manusia mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Perkembangan IPTEK sangat pesat dan begitu cepatnya hal ini disebabkan karena adanya berbagai perkembangan atau dorongan yang ingin dipenuhi oleh manusia dalam kehidupan baik itu kebutuhan yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi kelompok, maupun kebutuhan Negara dan bangsa secara umum.
Dengan ada iptek,maka kita bisa mengolah banyak sumber alam mentah tanpa dipantau pihak asing yang lebih senior.
penerapan Iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan masyarakat dan memajukankehidupan bangsa dan negara di berbagai sektor. Namun harus disadari di balik semua itu adadampak-dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup.
Beberapa pengaruhnya yaitu:
1.Perubahan Tata Nilai
Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang begitu cepat dalam tata kehidupanmasyarakat. Perubahan itu antara lain cara orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat.Berbagai penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase industrialisasi. Teknologi danindustrialisasi cenderung mempercepat tempo kehidupan, pengangkutan serba cepat, dankomunikasi secepat kilat
2.Adanya Kesenjangan Sosial
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Tetapi jugamemunculkan kesenjangan sosial di masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modalyang kaya bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang tidak memilikiketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan semakin ketinggalan dan hidup miskin.Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorongkecemburuan sosial dan kerawanan keamanan
3.merosot dan merusaknya lingkungan alam
4.kekhawatiran manusia terhadap persenjataan kimia dan nuklir
5.berkembangnya kenakalan remaja dan kriminalitas.
Jadi, jelaspenerapan IPTEK memiliki banyak keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicarijalan pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi, komunikasi, dantransportasi juga memiliki dampak yang negatif. Dengan adanya media informasi, komunikasi, dantransportasi ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong sebagian rakyat Indonesia.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091019013324AAicdWi
http://z0n2.wordpress.com/2008/04/01/media-pembelajaran/
http://www.scribd.com/doc/49316601/Dampak-Iptek-Terhadap-Masyarakat-dan-Budaya-Setempat
Jumat, 18 Maret 2011
KEBERAGAMAN BUDAYA PADA JAMAN SEKARANG
Budaya asli suatu bangsa adalah suatu budaya yang terbentuk oleh jalannya sejarah dari keadaan sosial masyarakat, cara hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, perkembangan pola-pikir dan siklus alam bangsa itu sendiri. Maka dari itu budaya dan sejarah bangsa adalah satu kesatuan yang membentuk dan membuat perubahan-perubahan dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Seiring dengan jalannya sejarah bangsa Indonesia budaya dibagi menjadi tiga bagian yang disebut sebagai Budaya Sosial, Budaya Ekonomi, dan Budaya Seni. Ketiganya tersebut adalah dari satu kesatuan budaya yang satu sama lainnya tak dapat dipisahkan dan saling berkesinambungan.
Menurut perkembangan proses paradigma berpikir sesuai cara hidup dan siklus alamnya Budaya Sosial, Budaya Ekonomi dan Budaya seni bangsa ini dipengaruhi oleh 3 (tiga) hubungan yang baik, “silaturahmi” yang baik yaitu :
1. Hubungan antara manusia dengan Tuhan
2. Hubungan antara manusia dengan manusia
3. Hubungan antara manusia dengan Alam atau Lingkungannya
Ketiga hubungan tersebutlah yang membuat perubahan-perubahan sejarah yang paling signifikan membentuk sebuah mental karakter dan pola-pikir budaya bangsa apapun dan terlebih-lebih lagi bangsa ini dimana yang sangat dekat dengan alam yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” itu sendiri.
Cara berpikir kita bukanlah seperti orang barat yaitu menekankan pada daya kognitifnya semata-mata melainkan paradigma berpikir yang menyatu dengan rasa dalam rasa kesadaran akan 3 (Tiga) sialturahmi tersebut diatas, yang diejawantahkan sebagai “Karsa” diri dalam pengabdian dalam saling menjaga hubungan baik itu, maka kemudian berkembang untuk bisa men”Cipta”kan sesuatu yang bermanfaat untuk mengembangkan kehidupannya, sehingga menjadi “Karya” baktinya yang bukan hanya sekedar mendapatkan materi saja melainkan sebuah pengabdian kepada diri dan masyarakatnya terlebih lagi pada Negaranya.
Zaman sekarang ini bangsa kita secara nasional mengalami degradasi moral yang signifikan, itu disebabkan oleh “pemerkosaan” terhadap system pendidikan dan pelatihan kerja bangsa kita, pemikiran-pemikiran kognitif barat diterapkan ke dalam system pendidikan dan pelatihan kerja tanpa adanya penyaringan-penyaringan budaya pola-pikir sehingga merusak tatanan budaya yang selama ini tertanam dengan subur di dalam hati sanubari bangsa ini. Paradigma berpikir kognitif barat menyebabkan perilaku yang “simplisistik instant” sehingga aspek-aspek dalam menjaga hubungan “silaturahmi” antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam menjadi “rusak”. Karena perilaku tersebut maka telah dikesampingkan kedudukan etiga hubungan yang baik itu dan kemudian hanyalah mengedepankan sisi jabatan, materi atau untung ruginya (ukuran lahir) saja, sehingga hubungan yang seharusnya berdasarkan kepada pengabdian dengan rasa cinta,kasih sayang, rasa persaudaraan, dan rasa perikemanusiaan (ukuran batin) kini telah dikalahkan oleh kepentingan jabatan,materi dan untung rugi belaka (ukuran lahir). Oleh karena perilaku yang simplisistik instan inilah yang melahirkan perilaku korupsi yang sangat menghancurkan bangsa ini!
Keragaman budaya bangsa harus terus dipertahankan untuk menghadapi berbagai tantangan budaya global karena keragaman itu menjadi modal untuk membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik.
"Untuk menghadapi masa depan dan budaya global, wajib kita memertahankan keragaman budaya," kata Dirjen Purbakala Depbudpar, Hari Utoro Drajat dalam sambutan tertulis dibacakan Direktur Sejarah dan Purbakala, Suroso pada perayaan Cap Go Meh di Magelang, Jumat malam.
Pada perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Kelenteng "Hok An Kiong" Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu ia mengatakan, keragaman budaya menjadi basis bagi upaya pengembangan kebudayaan bangsa dan pembangunan ekonomi secara kreatif.
Pada masa lalu, katanya, keragaman budaya antarbangsa telah mengkristal menjadi bangsa Indonesia.
Perayaan Cap Go Meh yang berkembang di Indonesia pada saat ini sebagai salah satu bukti hasil hubungan antarbangsa pada masa lampau khususnya antara kebudayaan China dan Indonesia.
Pada kesempatan itu ia menyebutkan berbagai bukti sejarah menyangkut hubungan harmonis kebudayaan Indonesia dan China sejak lebih dari dua ribu tahun lalu.
"Cap Go Meh contoh dari keragaman budaya yang semula asing namun kini telah melengkapi khasanah kebudayaan Indonesia, menjaga hubungan antarumat, suku, budaya, dan akulturasi budaya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir menyatakan pentingnya pluralisme menjadi peluang untuk mengembangkan keragaman budaya melalui dialog dan interaksi.
"Banyak hal bisa digali dari pluralisme itu, untuk meningkatkan hubungan antarumat beragama dan cita-cita mewujudkan kemakmuran," katanya.
Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Koordinasi Pembangunan Wilayah Kedu dan Surakarta, Adi Sujono mengatakan, pluralisme harus dikelola secara baik sebagai pondasi kelanjutan pembangunan kehidupan masyarakat yang lebih baik pada masa mendatang.
http://ramasakti101.multiply.com/journal/item/12
http://melayuonline.com/ind/news/read/7236/keragaman-budaya-kekuatan-hadapi-tantangan-global
http://oase.kompas.com/read/2009/02/14/06522217/Keragaman.Budaya.Kekuatan.Hadapi.Tantangan.Global
Menurut perkembangan proses paradigma berpikir sesuai cara hidup dan siklus alamnya Budaya Sosial, Budaya Ekonomi dan Budaya seni bangsa ini dipengaruhi oleh 3 (tiga) hubungan yang baik, “silaturahmi” yang baik yaitu :
1. Hubungan antara manusia dengan Tuhan
2. Hubungan antara manusia dengan manusia
3. Hubungan antara manusia dengan Alam atau Lingkungannya
Ketiga hubungan tersebutlah yang membuat perubahan-perubahan sejarah yang paling signifikan membentuk sebuah mental karakter dan pola-pikir budaya bangsa apapun dan terlebih-lebih lagi bangsa ini dimana yang sangat dekat dengan alam yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” itu sendiri.
Cara berpikir kita bukanlah seperti orang barat yaitu menekankan pada daya kognitifnya semata-mata melainkan paradigma berpikir yang menyatu dengan rasa dalam rasa kesadaran akan 3 (Tiga) sialturahmi tersebut diatas, yang diejawantahkan sebagai “Karsa” diri dalam pengabdian dalam saling menjaga hubungan baik itu, maka kemudian berkembang untuk bisa men”Cipta”kan sesuatu yang bermanfaat untuk mengembangkan kehidupannya, sehingga menjadi “Karya” baktinya yang bukan hanya sekedar mendapatkan materi saja melainkan sebuah pengabdian kepada diri dan masyarakatnya terlebih lagi pada Negaranya.
Zaman sekarang ini bangsa kita secara nasional mengalami degradasi moral yang signifikan, itu disebabkan oleh “pemerkosaan” terhadap system pendidikan dan pelatihan kerja bangsa kita, pemikiran-pemikiran kognitif barat diterapkan ke dalam system pendidikan dan pelatihan kerja tanpa adanya penyaringan-penyaringan budaya pola-pikir sehingga merusak tatanan budaya yang selama ini tertanam dengan subur di dalam hati sanubari bangsa ini. Paradigma berpikir kognitif barat menyebabkan perilaku yang “simplisistik instant” sehingga aspek-aspek dalam menjaga hubungan “silaturahmi” antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam menjadi “rusak”. Karena perilaku tersebut maka telah dikesampingkan kedudukan etiga hubungan yang baik itu dan kemudian hanyalah mengedepankan sisi jabatan, materi atau untung ruginya (ukuran lahir) saja, sehingga hubungan yang seharusnya berdasarkan kepada pengabdian dengan rasa cinta,kasih sayang, rasa persaudaraan, dan rasa perikemanusiaan (ukuran batin) kini telah dikalahkan oleh kepentingan jabatan,materi dan untung rugi belaka (ukuran lahir). Oleh karena perilaku yang simplisistik instan inilah yang melahirkan perilaku korupsi yang sangat menghancurkan bangsa ini!
Keragaman budaya bangsa harus terus dipertahankan untuk menghadapi berbagai tantangan budaya global karena keragaman itu menjadi modal untuk membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik.
"Untuk menghadapi masa depan dan budaya global, wajib kita memertahankan keragaman budaya," kata Dirjen Purbakala Depbudpar, Hari Utoro Drajat dalam sambutan tertulis dibacakan Direktur Sejarah dan Purbakala, Suroso pada perayaan Cap Go Meh di Magelang, Jumat malam.
Pada perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Kelenteng "Hok An Kiong" Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu ia mengatakan, keragaman budaya menjadi basis bagi upaya pengembangan kebudayaan bangsa dan pembangunan ekonomi secara kreatif.
Pada masa lalu, katanya, keragaman budaya antarbangsa telah mengkristal menjadi bangsa Indonesia.
Perayaan Cap Go Meh yang berkembang di Indonesia pada saat ini sebagai salah satu bukti hasil hubungan antarbangsa pada masa lampau khususnya antara kebudayaan China dan Indonesia.
Pada kesempatan itu ia menyebutkan berbagai bukti sejarah menyangkut hubungan harmonis kebudayaan Indonesia dan China sejak lebih dari dua ribu tahun lalu.
"Cap Go Meh contoh dari keragaman budaya yang semula asing namun kini telah melengkapi khasanah kebudayaan Indonesia, menjaga hubungan antarumat, suku, budaya, dan akulturasi budaya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir menyatakan pentingnya pluralisme menjadi peluang untuk mengembangkan keragaman budaya melalui dialog dan interaksi.
"Banyak hal bisa digali dari pluralisme itu, untuk meningkatkan hubungan antarumat beragama dan cita-cita mewujudkan kemakmuran," katanya.
Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan Koordinasi Pembangunan Wilayah Kedu dan Surakarta, Adi Sujono mengatakan, pluralisme harus dikelola secara baik sebagai pondasi kelanjutan pembangunan kehidupan masyarakat yang lebih baik pada masa mendatang.
http://ramasakti101.multiply.com/journal/item/12
http://melayuonline.com/ind/news/read/7236/keragaman-budaya-kekuatan-hadapi-tantangan-global
http://oase.kompas.com/read/2009/02/14/06522217/Keragaman.Budaya.Kekuatan.Hadapi.Tantangan.Global
Jumat, 04 Maret 2011
TEKHNOLOGI MERUBAH KEBUDAYAAN KITA
Kehidupan manusia di era ini memang tidak dapat dailepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga tidur lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi.
Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
TIK memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan.
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.
4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
5. Adanya “share” budaya antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:
1. Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
4. Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
Seiring perkembangan jaman budaya berciuman bibir-ketemu-bibir, bak kacang kapri yang dapat ditemui di setiap warung, bahkan menjadi makanan favorit mungkin. Sedikit demi sedikit jika kita tidak bisa membentengi diri dengan memperkuat dimensi budaya kita, mungkin budaya kita nilai-nilainya akan tergeser. Apakah kamu ikut berkontribusi?
6. Meningkatnya angka pengangguran.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan..
Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
http://lestarimandiri.org/id/ict/126-teknologi-informasi-komunikasi–tik-/280-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dan-perannya-dalam-proses-perubahan-sosial.html
Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa adanya publikasi. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Teknologi yang satu ini sangat berkaitan dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
TIK memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam kehidupan.
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
2. Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
3. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.
4. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu pun semakin besar.
5. Adanya “share” budaya antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:
1. Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
4. Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
Seiring perkembangan jaman budaya berciuman bibir-ketemu-bibir, bak kacang kapri yang dapat ditemui di setiap warung, bahkan menjadi makanan favorit mungkin. Sedikit demi sedikit jika kita tidak bisa membentengi diri dengan memperkuat dimensi budaya kita, mungkin budaya kita nilai-nilainya akan tergeser. Apakah kamu ikut berkontribusi?
6. Meningkatnya angka pengangguran.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan..
Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
http://lestarimandiri.org/id/ict/126-teknologi-informasi-komunikasi–tik-/280-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dan-perannya-dalam-proses-perubahan-sosial.html
Langganan:
Postingan (Atom)